Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Efektivitas Penggunaan Jalan Raya Margonda Setelah Adanya Contra Flow saat Rush Hour

Artikel ini ditulis dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 2 Sistem contra flow atau melawan arus sudah diberlakukan di Jalan Margonda Raya sejak 13 Maret 2017 lalu. Rekayasa lalu lintas ini diberlakukan untuk mengurangi kemacetan di Jalan Raya Margonda, Depok ke arah Jakarta atau sebaliknya saat rush hour atau pukul 06.00-08.00 dan 16.00-18.00. Pada pagi hari, sebagian Jalan Margonda arah Citayam akan digunakan untuk lalu lintas kendaraan yang mengarah ke Jakarta. Pada sore hari, giliran sebagian Jalan Margonda dari arah Jakarta yang digunakan untuk lalu lintas kendaraan ke arah Citayam. Titik kemacetan biasanya terlihat di lampu merah, pertigaan Jalan Margonda menuju arah Juanda. Ruas badan lajur itu menyempit karena sebagian badan jalan digunakan pengendara dari Juanda ke Margonda sebagai konsekuensi pemberlakuan contra flow . Dengan harapan kemacetan yang berkurang, pengguna Jalan Raya Margonda dapat cepat sampai tujuan. Tetapi bertolak bekang

Hipotesis Tata Surya, Planet Bercincin, dan Dampak Perkembangan IPTEK

Nama              : Della Farisha K NPM                : 11516789 Kelas               : 1PA09 Kali ini saya masih ditugaskan oleh Ibu Arum Pandan Sari yang merupakan dosen Matematika & Ilmu Alamiah Dasar dari Universitas Gunadarma untuk tugas di pertemuan kedua, untuk menjelaskan tentang macam-macam hipotesis tata surya, planet bercincin, serta dampak perkembangan IPTEK dan cara meminimalisir dampak negatif dari perkembangan IPEK. Macam-macam Hipotesis Alam Tata Surya Asal usul alam semesta telah lama diperbincangkan. Banyak teori/hipotesis bermunculan dari hasil pemikiran dan penelitian para ahli yang mencoba mengungkap misteri besar ini. Namun hingga sekarang, karena keterbatasan daya dan akal manusia, kebenarannya hanya diketahui oleh Tuhan sebagai pencipta seluruh jagat raya. Manusia berusaha memahami alam semesta ini dari zaman dahulu bahkan sampai sekarang. Pada jaman kejayaan Yunani, orang percaya bahwa Bumi merupakan pusat dari alam semesta ini (geosentris